Sejarah Perjalanan Penny Loafers
Ada banyak cerita awal mulan munculnya Loafers, salah satunya ialah bahwa loafers pertama kali diperkenalkan oleh Raymond Lewis Wildsmith di London pada tahun 1926. Awalnya model sepatu tersebut dirancang khusus untuk memenuhi pesanan Raja George VI yang ingin menggunakannya sebatas di lingkungan istana sebagai sepatu casual.
Lama kelamaan desain sepatu tersebut diadopsi oleh para pembuat sepatu dan mulai menyebar keluar istana, sampai akhirnya mencapai Amerika dan dikenal dengan nama Loafers. Sampai saat ini, meskipun produksi The Wildsmith Loafer dilakukan oleh mesin-mesin berteknologi modern, sebagian besar masih dikerjakan secara manual berdasarkan ketrampilan tangan para karyawan. Alasannya, agar kualitas sepatu tetap terpelihara seperti sejak perusahaan itu didirikan pada tahun 1847 oleh Matius dan Rebecca Wildsmith, buyut Raymond.
Saat ini pemasaran The Wildsmith Loafer telah merambah hampir ke seluruh negara dan menjadi salah satu merk sepatu kelas atas.
Sedangkan sejarah Loafers versi kedua mencatat bahwa Loafers untuk pertama kalinya diperkenalkan sebagai desain baru oleh Nils Gregoriusson Tveranger di Aurland, Norwegia pada tahun 1930. Awalnya, Loafers rancangannya itu diberi nama “Aurland Moccasin”, tetapi kemudian diganti dengan “Aurland Shoes”. Akan halnya nama Moccasin tersebut karena Tveranger pada usia 13 tahun sudah ke Amerika untuk belajar menjadi perajin dan desainer sepatu sampai usia 20 tahun. Kemudian kembali ke negerinya dan mendesain “Aurland Moccasin”.
Sepatu model Loafers dengan nama “Aurland Shoes” diproduksi dalam jumlah besar dan dipasarkan ke negara-negara di Eropa. Setelah Loafers populer di Eropa, kemudian dibawa masuk ke Amerika dan dipromosikan oleh Majalah Esquire dengan model Norwegia bersepatu Loafers dan menampilkan latar belakang kehidupan masyarakat Norwegia.
Pada awalnya pilihan nama “Aurland Moccasin” itu sebenarnya sudah mengindikasikan bahwa desain Nils Gregoriusson Tveranger terinspirasi oleh sepatu khas suku Indian, apalagi Tveranger pernah belajar membuat sepatu di Amerika. Karena itu cukup beralasan banyak kalangan berpendapat bahwa pada dasarnya Loafer versi Norwegia itu mengadopsi Moccasin, sepatu milik suku Indian yang sudah ada pada abad ke-16, sebelum orang Eropa untuk pertama kalinya tiba di Amerika Utara. Ironisnya Loafers baru populer di negeri asalnya sendiri setelah diproduksi dan dipopulerkan di Eropa.
Tips Memilih Loafers Wanita
Periksalah ukuran sepatu dengan cermat
Meskipun sudah banyak diproduksi secara lokal, sepatu asal Amerika ini banyak yang diimpor dari luar negeri. Nah, pada saat membeli sepatu impor, penting bagi Anda untuk memperhatikan ukurannya. Ukuran sepatu merek impor sering kali berbeda dengan ukuran sepatu yang kita gunakan di Indonesia.
EU size adalah ukuran sepatu yang umumnya lebih dikenal di Indonesia. Untuk itu, pastikan Anda membaca tabel ukuran sepatu yang menunjukkan ukuran panjang dan lebar kaki. Selain itu, pada saat cuaca dingin, Anda juga disarankan memilih sepatu moccasin dengan bahan yang lebih tebal.
Pilih berdasarkan warna dan motif
Apa pun pakaian yang Anda pakai, sepatu moccasin selalu bisa menjadi alas kaki yang cocok untuk dikenakan. Jika ini adalah pertama kalinya Anda membeli sepatu moccasin, warna cokelat adalah pilihan yang tepat. Warna ini akan memberikan kesan chic serta cocok dipadukan dengan warna baju dan celana yang cerah.
Jika Anda berencana untuk menambah koleksi sepatu moccasin, cobalah warna-warna terang, seperti putih, oranye, dan fusia. Motif leopard yang berani atau motif floral yang simpel juga direkomendasikan karena mudah dipadukan dengan outfit favorit Anda. Sayangnya, masih agak sulit menemukan sepatu moccasin bermotif di toko online Indonesia.
Cari yang memiliki insole dan hak
Karena haknya yang rendah, sepatu moccasin mudah dipadukan dengan beragam model pakaian. Namun, sebagian wanita mungkin merasa kurang percaya diri mengenakan flat shoes atau sepatu yang haknya terlalu rendah seperti moccasin. Sepatu hak rendah dianggap membuat kaki Anda tidak terlihat jenjang. Benarkah demikian?
Seiring berkembangnya fesyen dan selera konsumen, sepatu moccasin pun mengalami perkembangan. Saat ini Anda dapat dengan mudah menemukan sepatu moccasin yang haknya cukup tinggi. Namun, Anda mungkin akan kesulitan mencari sepatu moccasin dengan hak setinggi pump shoes.
Beberapa produsen telah mengeluarkan moccasin dengan hak atau sepatu dengan insole tebal. Sepatu moccasin ini tetap memberikan tampilan kasual dan mudah digunakan. Jika Anda memiliki sepatu moccasin dengan kombinasi hak sekaligus insole tebal, kaki Anda akan tampak indah dan tampilan makin fashionable.
Yuk Daftar Jadi Reseller Loafers!
Bagi Anda yang ingin langsung memulai bisnis berjualan loafers, Anda bisa langsung bergabung sebagai mitra reseller di idejualan.com tanpa repot ngurus pengiriman dan tanpa harus keluar rumah. Di sini Anda dapat mulaiĀ berjualan loafers tanpa perlu stok barang yangbisa dijadikan pekerjaan sampingan yang menguntungkan. Idejualan.com telah bekerjasama dengan suplier terlengkap terpercaya sehingga para reseller mendapatkan produk terbaik dengan harga termurah langsung dari tangan pertama sehingga keuntungan yang akan didapatkan semakin besar.
Dengan bergabung mitra reseller Idejualan.com, Anda juga akan mendapatkan website toko online, materi-materi premium seputar trik-trik jualan laris melalui pelatihan bisnis gratis dari mentor – mentor hebat sehingga jualan Anda semakin laris. Tersedia juga katalog online dan juga didukung CS setiap harinya, untuk membantu Anda jika ada kesulitan. Anda dapat langsung jadi reseller dari puluhan brand fashion dengan total lebih dari 1000++ produk yang sudah siap dipasarkan.
Nah, tanpa perlu menunda lagi, mari mulai jualan loafers dengan bergabung sebagai mitra reseller kami. Yuk langsung gabung menjadi reseller Idejualan.com sekarang juga.